Tim
kesenian musik tradisional Sulawesi Barat berhasil memenangkan dua
dari tiga kategori pada Festival Nasional Musik Tradisional Anak-anak
Nusantara, di Gedung Kesenian Jakarta 2-4 Juli 2009. Berdasarkan
kreativitas, orisinalitas, harmoni dan keserasian, permainan rebana
yang digabung dengan calong dan gero-gero oleh sepuluh anak-anak Mandar
termasuk dalam sebelas besar (tanpa ada urutan kemenangan) pada
kategori Penyaji Terbaik dan Musik Terbaik. Adapun yang ketiga tapi
utusan Sulbar tak ada didalamnya adalah Materi Terbaik.
Lengkapnya (berdasarkan abjad), Penyaji Terbaik: Bali, Banten, DIY, DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Lampung, Aceh, Sulbar, Sumbar. Pemusik Terbaik: Bangka Belitung, Bali, DKI, Jateng, Jatim, NTB, NTT, Riau, Sulbar, Sulsel, Sulut. Materi Terbaik: Bengkulu, Jambi, Kalbar, Kalsel, Riau, Maluku, Maluku Utara, Papua, Sumbar, Sumsel, Sulteng.
Adapun Penata Musik Terbaik hanya ada tiga pemenang, yaitu Aceh, NTT, Sumbar.
Apa yang diraih Sulbar merupakan prestasi tersendiri, sebab mendapat dua penghargaan, yang tak semua provinsi mendapatkannya. Bila dikerucutkan, Sulbar masuk sembilan besar dari 28 provinsi yang ikut sebab hanya sembilan provinsi yang mendapat dua penghargaan.
Utusan Sulbar diwakili seniman-seniman cilik dari Tinambung, Polewali Mandar. Tergabung dalam kelompok kesenian Onedo (baca: wando) binaan Sahabuddin Mahganna, budayawan Mandar yang giat dalam penggalian tradisi Mandar, khususnya musik.
Onedo didampingi tim ofisial yang terdiri dari Andi Sami, Rifai Husdar, dan Anca.
Sulbar tampil pada hari pertama, menambilkan seni pertunjukan musik berjudul “Rawanau” (rebanaku). Seniman cilik Mandar memainkan alat musik rebana, calong, dan gero-gero. Penampilannya berhasil memukau penonton yang ditandai dengan tepuk tangan meriah baik di saat antraksi diperlihatkan maupun setelahnya. Sulbar menjadi bintang pada hari pertama, melampaui apresiasi penonton yang diberikan kepada utusan provinsi lain.
Tujuan kegiatan adalah menanamkan kepada generasi muda Indonesia betapa perlunya mencintai dan mempelajari musik tradisional. (mra)
Lengkapnya (berdasarkan abjad), Penyaji Terbaik: Bali, Banten, DIY, DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Lampung, Aceh, Sulbar, Sumbar. Pemusik Terbaik: Bangka Belitung, Bali, DKI, Jateng, Jatim, NTB, NTT, Riau, Sulbar, Sulsel, Sulut. Materi Terbaik: Bengkulu, Jambi, Kalbar, Kalsel, Riau, Maluku, Maluku Utara, Papua, Sumbar, Sumsel, Sulteng.
Adapun Penata Musik Terbaik hanya ada tiga pemenang, yaitu Aceh, NTT, Sumbar.
Apa yang diraih Sulbar merupakan prestasi tersendiri, sebab mendapat dua penghargaan, yang tak semua provinsi mendapatkannya. Bila dikerucutkan, Sulbar masuk sembilan besar dari 28 provinsi yang ikut sebab hanya sembilan provinsi yang mendapat dua penghargaan.
Utusan Sulbar diwakili seniman-seniman cilik dari Tinambung, Polewali Mandar. Tergabung dalam kelompok kesenian Onedo (baca: wando) binaan Sahabuddin Mahganna, budayawan Mandar yang giat dalam penggalian tradisi Mandar, khususnya musik.
Onedo didampingi tim ofisial yang terdiri dari Andi Sami, Rifai Husdar, dan Anca.
Sulbar tampil pada hari pertama, menambilkan seni pertunjukan musik berjudul “Rawanau” (rebanaku). Seniman cilik Mandar memainkan alat musik rebana, calong, dan gero-gero. Penampilannya berhasil memukau penonton yang ditandai dengan tepuk tangan meriah baik di saat antraksi diperlihatkan maupun setelahnya. Sulbar menjadi bintang pada hari pertama, melampaui apresiasi penonton yang diberikan kepada utusan provinsi lain.
Tujuan kegiatan adalah menanamkan kepada generasi muda Indonesia betapa perlunya mencintai dan mempelajari musik tradisional. (mra)
Sumber: http://www.mandarnews.com/2009/07/parrabana-cilik-mandar-menang-di-jakarta/
0 komentar:
Posting Komentar